Yogyakarta - Catatan Real Mataram selaku calon lawan Jakarta FC tengah kurang bagus. Meski begitu tim ibukota tak menganggap hasil wakil DIY di LPI itu. Bagi Jakarta FC, setiap laga adalah final.
Jakarta FC akan menghadapi tuan rumah Real Mataram di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Sabtu (5/3/2011) malam WIB. Tuan rumah tengah dirundung tren kurang baik yakni tidak meraih tiga poin di empat laga terakhirnya dengan rincian dua kali seri dan dua kali kalah.
Sementara itu tim tamu memiliki catatan yang gemilang. Tim berjuluk The Jakarta Tigers tersebut merupakan tim yang belum pernah menelan kekalahan sejauh ini.
"Sepakbola bukan matematika. Saya tidak bisa bilang tim lawan jelek. Sebab itu malah bisa membuat pemain kami lengah," kata pelatih Jakarta FC Bambang Nurdiansyah kepada detikSport, Jumat (4/3/2011) sore WIB.
"Saya tanamkan kepada anak-anak, bahwa bagi kami setiap laga adalah final. Motivasi harus dipelihara agar tren bagus yang kami miliki bisa dipertahankan. Bukan hanya untuk melawan Real Mataram, namun juga untuk pertandingan selanjutnya," lanjut pelatih berusia 52 tahun itu.
"Target kami di pertandingan ini tetap menang. Tapi karena ini laga tandang, saya rasa draw juga bagus," tandas
Real Mataram mengatakan pihaknya mewaspadai pengatur serangan Jakarta FC Emmanuel De Porras. Soal ini, Bambang Nurdiansyah mengakui bahwa De Porras merupakan pemain penting dalam tim namun bukanlah satu-satunya.
"Memang masuknya De Porras membuat permainan kami semakin menggigit, semakin bagus. Tapi kalau sangat ketergantungan, saya pikir tidak," jelas eks pelatih timnas Indonesia U-23 tersebut.
"Sepakbola adalah permainan kolektif. Ketergantungan kepada pemain tidak bagus. Waktu De Porras dimatikan, kami bisa memanfaatkan sektor-sektor lain guna membangun serangan," tuntas dia.
Sumber : detiksport
Tidak ada komentar:
Posting Komentar