TRIBUNJOGJA.COM, TUAL - PSIM Yogya harus menerima kekalahan menyakitkan saat bertandang melawan Persemalra, Sabtu (05/03/2011). Bermain di hadapan suporter tuan rumah, Abda Ali dkk harus mengakui keunggulan anak-anak Maluku Tenggara tiga gol tanpa balas.
Tim tuan rumah rupanya telah mempersiapkan segala cara untuk menghambat laju Abda dkk. Diantarnya, Panpel pertandingan dari Persemalra tidak memberikan daftar pemain Persemalra.
"Sampai sekarang (pertandingan usai) kami juga tidak mendapat rekap pertandingan," kata Manager Sarana dan Prasarana PSIM, Jarot Kastowo kepada Tribun Jogja, Sabtu (05/03/2011).
Perbedaan perlakuan tidak berhenti disitu, PSIM tidak diberikan fasilitas bus untuk transportasi dari hotel ke stadion. Terpaksa Abda dkk harus menggunakan angkot saat hendak melakukan ujicoba lapangan, Jumat (04/03/2011).
Manajemen juga tidak mendapatkan jatah 25 tiket penonton untuk PSIM yang seharusnya didapat. Abda dkk masih harus menerima teriakan-teriakan suporter tuan rumah yang bernada kasar. "Mereka teriak kamu Brajamusti ya? kamu apain tim kami di Yogya," tambah Jarot.
Pertandingan sore tadi berjalan alot. Kedua tim saling bergantian menyerang. Laskar Mataram harus menerima keunggulan Persemalra di menit 26 akibat blunder Syarif Julianda. Posisi bola yang aman untuk dibuang, namun masih dikontrol dan berhasil direbut pemain lawan dan berujung gol. Babak pertama Persemalra unggul 1-0 atas PSIM.
Berawal dari kesalahan sendiri, PSIM harus menelan gol kedua di menit 60. Tendangan indah dari luar kotak penalti berhasil menjebol gawang Agung Prasetyo, setelah tak ada satupun pengawalan dari barisan belakang Parang Biru.
Laskar Mataram akhirnya harus merelakan gawangnya dibobol untuk ketiga kalinya di menit 80. Meskipun berbau offside, pergerakan pemain disisi kiri lapangan PSIM yang kemudian memberikan umpan dan disundul menipu pergerakan Agung.
Sampai peluit panjang dibunyikan PSIM tidak bisa membalas satu gol pun. Laskar Mataram kalah 0-3 dari Persemalra. Kekalahan tersebut sekaligus mengancam posisi capolista dari kejaran Mitra Kukar, yang masih memiliki satu pertandingan lebih.
Sumber : tribunjogja.com
Tim tuan rumah rupanya telah mempersiapkan segala cara untuk menghambat laju Abda dkk. Diantarnya, Panpel pertandingan dari Persemalra tidak memberikan daftar pemain Persemalra.
"Sampai sekarang (pertandingan usai) kami juga tidak mendapat rekap pertandingan," kata Manager Sarana dan Prasarana PSIM, Jarot Kastowo kepada Tribun Jogja, Sabtu (05/03/2011).
Perbedaan perlakuan tidak berhenti disitu, PSIM tidak diberikan fasilitas bus untuk transportasi dari hotel ke stadion. Terpaksa Abda dkk harus menggunakan angkot saat hendak melakukan ujicoba lapangan, Jumat (04/03/2011).
Manajemen juga tidak mendapatkan jatah 25 tiket penonton untuk PSIM yang seharusnya didapat. Abda dkk masih harus menerima teriakan-teriakan suporter tuan rumah yang bernada kasar. "Mereka teriak kamu Brajamusti ya? kamu apain tim kami di Yogya," tambah Jarot.
Pertandingan sore tadi berjalan alot. Kedua tim saling bergantian menyerang. Laskar Mataram harus menerima keunggulan Persemalra di menit 26 akibat blunder Syarif Julianda. Posisi bola yang aman untuk dibuang, namun masih dikontrol dan berhasil direbut pemain lawan dan berujung gol. Babak pertama Persemalra unggul 1-0 atas PSIM.
Berawal dari kesalahan sendiri, PSIM harus menelan gol kedua di menit 60. Tendangan indah dari luar kotak penalti berhasil menjebol gawang Agung Prasetyo, setelah tak ada satupun pengawalan dari barisan belakang Parang Biru.
Laskar Mataram akhirnya harus merelakan gawangnya dibobol untuk ketiga kalinya di menit 80. Meskipun berbau offside, pergerakan pemain disisi kiri lapangan PSIM yang kemudian memberikan umpan dan disundul menipu pergerakan Agung.
Sampai peluit panjang dibunyikan PSIM tidak bisa membalas satu gol pun. Laskar Mataram kalah 0-3 dari Persemalra. Kekalahan tersebut sekaligus mengancam posisi capolista dari kejaran Mitra Kukar, yang masih memiliki satu pertandingan lebih.
Sumber : tribunjogja.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar