Jumat, 14 Maret 2008

Lagu Cengeng : Sebuah Strategi Pemasaran Yang Menakjubkan


Sampai hari ini banyak sekali pendatang baru dibidang musik, berbagai event pun diadakan, misalkan LA indifest, dengan slogan "Sampe mana musik loe didenger", Odol (Indonesia Idol), dll aja deh. Dan yang paling fenonemal banyaknya band baru yang muncul bukan lulusan dari kampus musik tersebut. Band amatir yang kemudian menjadi profesional. Sebut saja D'Masiv, Kata Band, Kangen Band, Kertas, dll aja lagi. Hampir sebagian besar pendatang baru dalam dunia persilatan musik diIndonesia tersebut mengusung tema lagu yang saya bilang lagu cengeng. Sebenarnya bukan pendapat original saya sendiri kok, tetapi saya mengiyakan dan mendukung pendapat tersebut.Kenapa ? saya lihat memang seperti itu kok, bukan berarti saya tidak memiliki pendapat yang ori, tetapi kebetulan sama saja. Mas, cengengnya dimana? Nah ini bagian yang penting, lihat saja lagunya (misal) Ada band dengan judul Haruskah ku mati karenamu, D'Masiv "Cinta Ini Membunuhku". Lihat saja temanya, hampir semuanya mendiskripsikan alur yang sama, ada seorang cowok yang mencintai dengan sangat, sampai apapun dikorbankan, hidupnya, masa depannya, gaya hidupnya, bahkan nyawanya, sampai istilahnya menjadi seorang pambantu (kasarnya budak) ceweknya mau asal bisa berdekatan dengan cewek tersebut, tidak memperdulikan kehidupan dunia ini,bahkan dirinya kecuali hanya sang cewe. Dan lagu jenis ini langsung laku keras, band baru dengan lagu-lagu jenis ini bisa lebih cepat mendapatkan tempat di masyarakat (baca:wanita). Bagaimana dengan band-band yang mengusung tema berkebalikan? misalkan saja Edane "Kau Pikir kamulah segalanya", sampai sekarang tidak ada gaungnya lagi, penjualannya sudah pasti merosot drastis. Beberapa lagu ada band yang berkebalikan juga tidak begitu banyak mendapatkan respon. Sumber informasinya tidak begitu bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah (toh ini bukan karya ilmiah). Saya mendapatkannya dari stasiun radio. Tingkat permintaan lagu-lagu cengeng seperti ini membludak. Bagaimana bisa diketahui ? sebagai catatan, radio dikamar saya tidak pernah mati, 24 jam hidup. Saat ini juga aktif. Karena itu saya bisa mendengarkan lagu-lagu tersebut. Satu lagi, tanya kenapa ?

Saya rasa ada semacam stategi penjualan oleh para produsen dan pencipta lagu. Dengan pintar mereka harus menyesuaikan produk dengan pasaran. Dan lagu-lagu cengeng tersebut sangat diminati, oleh siapa? sekali lagi masyarakat (baca:wanita). Di indonesia porsi mereka lebih banyak, perbandingan laki-laki dan perempuan lebih banyak yang perempuan, (ini juga bukan dari perhitungan statistik yang ilmiah, tetapi bisa dibuktikan). Semakin dalam tema lagu yang dilantunkan, semakin bisa diterima oleh masyarakat. Artinya semakin cengeng(saya menyebutnya begitu) akan semakin laku dan disukai. Nada jelek tidak apa, nanti lama-lama juga disukai.

Pertanyaan berikutnya, apakah ada yang salah dengan lagu cengeng? salah tidak, hanya yang menjadi masalah adalah paradigma dari lagu tersebut. Saya percaya bahwa lagu, film, buku (bahkan tulisan ini, nggak tau juga) akan membuka paradigma baru tentang tema dari semua objek tersebut. Orang akan terbiasa dengan hal-hal macam itu, istilah mudahnya terpengaruh. Cowok yang mendengarnya juga akan menjadi lemah dihadapan cewek, sedang cewek yang mendengarnya akan ditinggikan sampai langit ke 7. Akibatnya, sombong mungkin iya, yang pasti lebih superior saja. Dan tahukah, sifat merasa lebih superior akan membuat hubungan dengan siapa saja menjadi tidak baik, termasuk dengan sang kekasih. Sekali lagi lagu, buku,film adalah paradigma baru, pandangan baru terhadap suatu masalah. Dan siapa saja bisa terkena pandangan baru.

Jadi dengan demikian, anda bisa menilai lagu-lagu tersebut, apakah salah atau tidak. Atmosfir persaingan lagu cengeng sudah terjadi sejak beberapa tahun belakangan ini, ketika ada band meluncurkan album (yang sangat disukai wanita, cowo ada, tetapi tidak sebanyak cewek) Heaven of Love. Yang isinya beragam lagu cengeng. Setelah itu mulai bermunculan band baru dengan lagu setema. Sekali lagi tanya kenapa? Mungkin tulisan ini tidak begitu menyenangkan perempuan, tapi tak apa. Nah dengan tulisan ini, seberapa cengeng lagi lagu yang akan muncul. Silahkan berdiskusi, saya tak kabur dulu :)

1 komentar:

djengtRiaNa mengatakan...

sebenarnya, saya seorang wanita...
menanggapi lagu cengeng tadi ya mas, ya.. piye ya...mungkin satu hal yang pasti..boleh saya naya sama mas sendiri? he..
emang kenapa dengan lagu cengeng? kalau lagu itu emang cengeng trus kenapa?
kalau saya pikir, jika kita emang pingin merubah konsumsi masyarakat kita sama lagu cengeng WAH!kayaknya sulit mas, multidimensi kalee...
1. bukan salah produsen to yo, lha wong namanya juga cari untung
2. apa iya cowok jadi lemah dihadapan cewek karena lagu itu?
3. emang udah nasib kita mas jadi manusia, punya piling kayak gitu...yah, mereka pinter aja kali bisa menyentuh titk terhebat kita, perasaan.
ok, gitu aja
namaku gendis